lidah tidak lagi bisa bicara,
bibir kaku tanpa daya,
hanya airmata bisa menghuraikan semua,
namun tiada mata yang bisa mengerti,
apa yang hatiku berbisik-bisik,
kesesakan sel-sel otak membuntukan aku,
mencari dimanakah kamu,
hatiku sepi tanpa nada,
hanya warkah dan tinta yang bisa mentafsirkan segalanya,
mencari hijab yang membedakan imanku,
tatkala hembusan nafas ku menjadi sia-sia,
lebih reda aku kembali menjadi tanah,
daripada terus sengsara diulik mimpi,
dunia yang fana...